BANDA ACEH - Provinsi Aceh pada Juli 2013 mengalami inflasi sebesar 1,84 persen akibat naiknya harga berbagai jenis barang dan jasa yang dipicu dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Bensin adalah penyumbang tertinggi terhadap inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto, mengatakan bahwa laju inflasi Aceh sepanjang 2013 mencapai 6,41 persen sementara dalam periode sama tahun lalu (year on year) angkanya mencapai 5,19 persen.
"Ini harus ada perhatian dari instansi terkait, karena ini sudah agak tinggi," katanya dalam konferensi pers di Banda Aceh, Kamis (1/8).
BPS mencatat kelompok yang mengalami kenaikan harga pada bulan lalu adalah kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Kemudian disusul kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, kelompok sandang, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar.
Komoditas yang menyumbang andil tertinggi terhadap inflasi adalah bensin, kemudian beras, bawang merah, daging ayam ras serta rokok. Barang ini mengalami kenaikan akibat dampak naiknya BBM. Sementara cabai merah, emas perhiasan, kembung, tongkol dan bandeng cenderung turun harga pada bulan lalu.
Akibat kenaikan barang ini Indeks Harga Konsumen (IHK) di Banda Aceh mengalami kenaikan sebesar 1,80 persen dan Lhokseumawe 1,87 persen atau secara agregat IHK Aceh naik 1,84 persen. (okz)
0 Response to "Harga Bensin Dongkrak Inflasi Aceh jadi 1,84 Persen"
Posting Komentar