Penelitian Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan

IAI 2001, seksi 230.06 mendefinisikan skeptisme profesional sebagai sikap auditor yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit.

Seorang auditor yang skeptis, tidak akan menerima begitu saja penjelasan dari klien, tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh alasan, bukti dan konfirmasi mengenai objek yang dipermasalahkannya.

Penelitian yang dilakukan oleh Suzy Novianti ini memiliki tujuan untuk menginvestigasi bagaimana pengaruh dari penaksiran risiko kecurangan pada berbagai tingkat kepercayaan auditor dan bagaimana pengaruh tipe kepribadian terhadap skeptisme profesional auditor dalam mendeteksi kecurangan.

Subjek penelitian adalah auditor yang bertugas di lapangan, berhadapan langsung dengan bukti audit, yaitu auditor yunior, auditor senior dan supervisor auditor yang bekerja di kantor akuntan publik di Jakarta. Eksperimen ini diikuti oleh 118 auditor, tetapi hasil eksperimen yang dapat digunakan adalah 110, 8 diantaranya gagal dalam tes manipulasi.

Penelitian yang dilakukan terhadap KAP di Jakarta ini menemukan 2 hal. Pertama,  auditor dengan tingkat kepercayaan berbasis identifikasi (identification-based trust) jika diberi penaksiran resiko kecurangan yang tinggi akan menunjukkan skeptisme profesional yang lebih tinggi dalam mendeteksi kecurangan.

Temuan yang kedua, tipe kepribadian mempengaruhi sikap skeptisme profesional auditor.

Klik link ini untuk mendapatkan penelitian ini.

Referensi: Noviyanti, Suzy, 2008. Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 5, 102-123.

0 Response to "Penelitian Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan "

Posting Komentar